Setelah Titik
Melepas impian yang di setiap harinya mengisi hampir seluruh waktumu adalah sebuah ujian yang cukup berat. Namun, menjadi manusia yang tahan banting akan kerasnya dunia adalah tantangan. Terkadang, kita juga dipaksakan pada kondisi memilih dua hal, yang keduanya tidak kita inginkan.
Memastikan dua pilihan itu tidak kita inginkan, juga tak absolut. Dua pilihan itu hanyalah asumsi. Waktulah yang lebih berhak menentukan kebaikan dari pilihan itu. Bukankah apa yang baik hari ini belum tentu baik untuk esok hari. Begitupun sebaliknya, musibah hari ini bisa jadi menjadi kebaikan esok hari.
Kata teman saya: "Pilihan sulit itu tidak semua karena ketentuan Tuhan, tapi ikhtiar kita mempengaruhi kualitas pilihan itu." Saya mengamini itu. Maka perbaikilah ikhtiar di tengah kesulitan yang kau alami. Tak semua manusia bisa ikhlas, dan tak semua manusia pandai bersyukur. Di kala kita gundah, dengarkanlah nasehat Rasul, "Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa."
Memastikan dua pilihan itu tidak kita inginkan, juga tak absolut. Dua pilihan itu hanyalah asumsi. Waktulah yang lebih berhak menentukan kebaikan dari pilihan itu. Bukankah apa yang baik hari ini belum tentu baik untuk esok hari. Begitupun sebaliknya, musibah hari ini bisa jadi menjadi kebaikan esok hari.
Kata teman saya: "Pilihan sulit itu tidak semua karena ketentuan Tuhan, tapi ikhtiar kita mempengaruhi kualitas pilihan itu." Saya mengamini itu. Maka perbaikilah ikhtiar di tengah kesulitan yang kau alami. Tak semua manusia bisa ikhlas, dan tak semua manusia pandai bersyukur. Di kala kita gundah, dengarkanlah nasehat Rasul, "Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa."
Tidak ada komentar