Berharap IKAMI Sulsel lebih dari sekadarnya
Malam ini, saya bicara dengan Ketum IKAMI Sulsel Inhil, Herman. Awalnya kami bicara-bicara soal bisnis souvenir adat. Tapi, obrolan yang panjang, akhirnya masuk pada pembahasan IKAMI Sulsel. Ketum Inhil berharap adanya perubahan-perubahan pada organisasi yang kita cintai ini. Katanya, IKAMI Sulsel yang sudah puluhan tahun umurnya, seharusnya menjadi organisasi yang besar. Saya kira, ini tidak hanya menjadi harapan Ketum IKAMI Sulsel Cabang Inhil. tapi ini telah menjadi harapan seluruh kader IKAMI Sulsel.
Kami banyak bertukar pikiran. Menurut saya, seharusnya IKAMI Sulsel secara keseluruhan menjadi organisasi yang mampu membina kader-kader berdarah Sulsel, agar mampu menjadi pemimpin, dan berguna bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan cara, kader-kader harus dikembangkan potensi, bakat, dan minatnya. Yang seniman, dikembangkan keseniannya. Yang senang olahraga, dilatih dengan baik. Yang mau jadi ilmuwan, diberi jalan untuk mengembangkan ilmunya. Apapun itu, IKAMI Sulsel harus mampu mengembangkan potensi, bakat, dan minat kader-kader.
Tokoh sentral yang paling bertanggung jawab terhadap masalah organisasi ini, adalah orang-orang di Pengurus Besar (PB). Lalu, kita boleh bertanya pada mereka. Apakah Pengurus besar sudah berhasil menjalankan rekomendasi Munas? Apakah PB sudah mewujudkan aspirasi cabang-cabang? Apakah PB menjalankan organisasi sesuai dengan amanat konstitusi? Jawabannya sesuai dengan realitas hari ini. Atau, mari menjawab bersama!
Kami banyak bertukar pikiran. Menurut saya, seharusnya IKAMI Sulsel secara keseluruhan menjadi organisasi yang mampu membina kader-kader berdarah Sulsel, agar mampu menjadi pemimpin, dan berguna bagi masyarakat di sekitarnya. Dengan cara, kader-kader harus dikembangkan potensi, bakat, dan minatnya. Yang seniman, dikembangkan keseniannya. Yang senang olahraga, dilatih dengan baik. Yang mau jadi ilmuwan, diberi jalan untuk mengembangkan ilmunya. Apapun itu, IKAMI Sulsel harus mampu mengembangkan potensi, bakat, dan minat kader-kader.
Tokoh sentral yang paling bertanggung jawab terhadap masalah organisasi ini, adalah orang-orang di Pengurus Besar (PB). Lalu, kita boleh bertanya pada mereka. Apakah Pengurus besar sudah berhasil menjalankan rekomendasi Munas? Apakah PB sudah mewujudkan aspirasi cabang-cabang? Apakah PB menjalankan organisasi sesuai dengan amanat konstitusi? Jawabannya sesuai dengan realitas hari ini. Atau, mari menjawab bersama!
Tidak ada komentar