Tak Apa Arogan!
Dalam sebuah rapat, salah satu teman berkoar-koar mengenai gagasannya. Dia terlihat arogan dan kemudian banyak yang membencinya. Dia sedang memperjuangkan kebenaran dengan melihat situasi dan keadaan yang selama ini tak sesuai dengan seharusnya.
Sayang, di dalam forum-forum rapat kebanyakan orang lebih menilai arogansi seseorang itu daripada isi dari apa yang ia sampaikan. Padahal, apa yang orang itu sampaikan tidak ada salahnya dan betul-betul sesuai dengan apa yang seharusnya.
Saya melihat orang yang disebut egois itu lebih banyak menggunakan sudut pandang dalam melihat persoalan dibanding para peserta rapat yang lain. Tapi, apa mau dikata, orang-orang lebih memperhatikan egosimenya dibanding isinya.
Apakah peserta-peserta rapat yang lain tidak pernah belajar tentang sejarah. Para anak muda Perancis berhasil melakukan revolusi karena arogansi mereka untuk menumbangkan kekuasaan kerajaan yang justru menyegsarakan rakyat.
Sayang, di dalam forum-forum rapat kebanyakan orang lebih menilai arogansi seseorang itu daripada isi dari apa yang ia sampaikan. Padahal, apa yang orang itu sampaikan tidak ada salahnya dan betul-betul sesuai dengan apa yang seharusnya.
Saya melihat orang yang disebut egois itu lebih banyak menggunakan sudut pandang dalam melihat persoalan dibanding para peserta rapat yang lain. Tapi, apa mau dikata, orang-orang lebih memperhatikan egosimenya dibanding isinya.
Apakah peserta-peserta rapat yang lain tidak pernah belajar tentang sejarah. Para anak muda Perancis berhasil melakukan revolusi karena arogansi mereka untuk menumbangkan kekuasaan kerajaan yang justru menyegsarakan rakyat.
Di Indonesia kita juga bisa melihat arogansi yang sama ketika pejuang-pejuang Indonesia terus melawan penjajah. Atau para mahasiswa di tahun 1966 dan 1998 menampilkan arogansi yang sama.
Namun sekali lagi sayang kebanyakan kita lebih berfikir pendek dibanding si arogan.
Namun sekali lagi sayang kebanyakan kita lebih berfikir pendek dibanding si arogan.
Tidak ada komentar