Pantai Goa Cina, Tak Kalah Menarik Dari Pantai Lain di Malang

Tadi pagi, pukul 09.00 WIB di kontrakan anak Sulsel, Jl. Tlogo Al Kautsar No. 58 Malang.
Saya bersama Fachry, Djarot, Noval, Nannah berkemas dan siap-siap. Kami berencana ke Pantai Goa Cina Malang bagian selatan. Noval mengambil bagian membeli perbekalan untuk bakar-bakar ikan seperti: tomat, lombok, jeruk nipis dll.Sementara saya, Djarot dan Fachry menunggu dirumah sambil melengkapi peralatan yang dibutuhkan. Perjalanan ke Goa Cina akan kami tempuh dengan motor.

Pukul 11.00 kami berangkat, saya berboncengan dengan Nannah; Noval bersama Djarot; dan Fachry menyusul. Fachry menunggu Aldri yang datang kemudian. Perjalanan panjang kami lalui, kami harus menempuh perjalanan dua jam untuk dapat sampai di Goa Cina. Sangat melelahkan juga.

Pukul 13.00 kami sampai di daerah Sendang Biru, kami mampir sebentar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendang Biru, kami membeli 3 ekor ikan tuna seharga Rp.50.000,-. setelah itu kami langsung ke Pantai Goa Cina. masih ada jalan yang belum teraspal menuju Pantai Goa Cina, sekitar 500meter dari pantai. Jalannya berbatu, dan sangat licin, apalagi jika hujan turun.

Pukul 13.20, akhirnya kami sampai juga di Pantai Goa Cina, Aldri dan Fachry sampai duluan, mungkin ketika kami di tempat pelelangan ikan, mereka langsung ke lokasi. Pantai yang bersih, ombak pantai selatan yang menakutkan sekaligus menakjubkan. Kami mengeluarkan bekal, saya dan Fachry menyalakan Api, Noval dan Djarot membersihkan ikan, Aldri dan Nannah menyiapkan Sambel dari Campuran Cabe, jeruk nipis, kecap, tomat dan bawang putih. Dan kami bersama-sama membakar ikan, sambil membakar ikan kami bergantian ke bibir pantai, ada yang sekedar berfoto, ada yang mandi, ada yang berlari-lari. Saya sendiri mandi-mandi. Kami bercerita banyak tentang hari-hari kami di Malang. Tawa lepas kami cukup menghilangkan penat selama ini.
Mari bersenang-senang kawan.

Cerita selanjutnya cukup teman-teman bayangkan berbekal foto-foto kami berikut ini -->