Senandung Rindu Akan Sosok Tan Malaka
Membayangkan sore ini, dia (Tan Malaka) sedang merenung akan kehidupan sosial masyarakat Indonesia - tentang penjajahan, pemerasan, penganiayaan, dan penghisapan oleh kolonial. Jari-jarinya sudah cermat dalam menuliskan hasil-hasil pemikirannya.
Karya-karyanya (buku, brosur dan selebaran) antara lain: Menuju Republik Indonesia (Naar De “Republiek Indonesia”), Massa Actie, Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika), Gerpolek (Gerilya, Politik, dan Ekonomi), Manifesto Jakarta, Komunisme dan Pan-Islamisme, Semangat Muda, Politik, Muslihat, Rencana Ekonomi Berjuang, Islam dalam Tinjauan Madilog, Nasrani - Yahudi dalam tinjauan Madilog, Situasi Politik Luar dan dalam Negeri, Thesis, Pandangan Hidup, Kuhandel di Kaliurang, Getrennt Marschieren Vereint Schlagen (Berpisah Kita Berjuang, Bersama Kita Memukul), Pandangan dari Langkah Partai Rakyat, Uraian Mendadak, Proklamasi 17-8-1945, Isi dan Pelaksanaannya, Keterangan Ringkas tentang Program Maksimum, Sambutan Murba, Hukum Revolusi, Dari Ir. Soekarno sampai ke Presiden Soekarno, Pokok-pokok Ajaran Tan Malaka (Murbaisme).
Tan Malaka tidak hanya berkutat di dunia pemikiran, dia juga terjun langsung mengimplementasikan pemikirannya. Dia pernah aktif sebagai Komintern (Komunis Internasional) Asia Timur, Ketua Partai Murba (Musyawarah Orang Banyak), Ketua Persatuan Perjuangan (PP) dan lain-lain.
Sosok yang keras hatinya dan konsisten dengan prinsip Merdeka 100 % untuk Indonesia.
Bagaimana hari ini, adakah sosok seperti dia ? Kita rindu…!!!
Tidak ada komentar